Minggu, 09 September 2018

LASKAR MENTARI

Lomba Cerita Anak
Penyelenggara : IGRA (Ikatan Guru RA) dan Golden Talent Tangerang.
Peringkat Juara : 1 Tahun 2016




LASKAR  MENTARI


     Bel tanda masuk berbunyi. Hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2016-2017 RA Al-Muslimin. Sebuah sekolah dengan ruang kelasnya berbentuk saung, sehingga sambil belajar anak-anak tetap dapat menikmati pemandangan alam sekitar dan menghirup udara segar langsung dari alam bebas. Berbagai macam alat-alat permainan berada diantara bunga-bunga dan pepohonan dengan suasana yang cukup asri.

      Bu Dina, guru baru yang ditunjuk sebagai guru anak-anak inklusi atau anak-anak ABK mulai mengumpulkan anak-anak di teras rumah bunda pemilih yayasan yang biasa di sebut mushola. Karena disitulah nantinya anak-anak melakukan kegiatan berdoa, menghafal hadist-hadist, surat-surat pendek dan terutama sebagai tempat melakukan kegiatan sholat Dhuha bersama-sama.

     Bu Julaikha sebagai guru kelas anak-anak Paud nampak kewalahan membujuk anak-anak baru yang harus berpisah dengan orang tuanya. Beberapa anak menangis, meronta-ronta, bu Nurul segera membantu. Seorang anak kabur berlari keluar gerbang sehingga melibatkan bu Uswatun Hasanah selaku kepala sekolah ikut terjun menangani anak tersebut. Alhamdulillah bu Uswatun bisa membujuk dan membawa Alya masuk. Pemandangan pertama masuk sekolah sudah biasa bagi dewan guru yang memang sudah berpengalaman.

     Bu Nia mulai mempersiapkan anak-anak dalam kegiatan "Semangat Pagi" yang diisi  dengan baris dan bernyanyi bersama. Dalam masa MOS selama satu minggu anak-anak semua kegiatan belajar dan bermain ditempat yang sama. Bu Dina ikut bergabung dan membantu merapikan barisan anak-anak sembari membaca satu persatu name tag yang tertera di baju anak-anak. Bu Dina mendapat mandat untuk menjadi wali kelas special need kids alias anak-anak inklusi yang menurut informasi ada 3 anak. Thoha seorang anak down syndrome, Alif  terkena Autis dan Zidan seperti gejala autis tapi lebih cenderung ke Dialeksia atau malah gift child dia pandai, linguistiknya sangat bagus dengan dialek bahasa inggris yang sangat fasih, namun susah menggunakan bahasa indonesia. Sehingga harus lebih sering diajari mengunakan bahasa Indonesia agar bisa bergabung dan bermain dengan teman-teman sebayanya, begitu info yang bu Dina dapat.

     Bu Dina mndekati bu Nia, guru senior di sekolah tersebut. 
"Maaf, Bu Nia, anak-anak ABK pada kemana ya? Kok belum kelihatan?".
Bu Nia terdiam sejenak lalu menyapu pandangan ke seluruh halaman.
" Sepertinya belum ada yang datang bu Dina, sebaiknya ibu bantu saya saja untuk mengisi kegiatan Semangat Pagi !".
Bu Dina mengangguk seraya bergabung dengan anak-anak yang manis dan lucu-lucu itu. Mereka nampak gembira bernyanyi dan berkumpul membentuk lingkaran.

"Hello, hello..hello apa kabar?
"Baik,...baik,..kami semua begitu "
"Assalamaulaikum, muslim apa kabar?
"Baiiik..!" Jawab anak-anak muslim serentak.
"Assalamualaikum, Muslimah apa kabar?
"Baiiik..! Jawab anak-anak muslimah serentak.
"Assalamualaikum, assalamualikum, semua apa kabar?
"Baiik...! Semua menjawab dengan serentak dan semangat.









Bersambung......>



     











Tidak ada komentar:

Posting Komentar