Selasa, 25 Maret 2014

Frammerbach yang cantik



FRAMMERSBACH   YANG CANTIK
Tulisan dan Foto : Anur Erawati Mulhadiono
Sebuah desa yang terletak di daerah pegunungan, orang bilang lebih banyak bunga dari pada penduduknya. Benar,  penduduknya tak sampai 50 000 orang. Rasanya  kita sebut saja kota kecil; karena melihat penampilan jalan raya yang lebar dan mulus, rumah-rumah penduduk yang kokoh, bersih dan bagus-bagus.
Kota kecil tersebut letaknya nun jauh di pedalaman Jerman yang di peta dunia tidak kita temukan. Penulis sempat tinggal pada keluarga Desch, keluarga orang kebanyakan sekitar 10 hari, karena itu dapat melihat dan merasakan kehidupan penduduk pada umumnya.
Dari Frankfurt ke Frammersbach yang jaraknya sekitar 60 km, kami melalui jalan raya yang mulus, tenang, dan sepi ke  arah utara, menuju pegunungan. Di kanan kiri jalan ada hutan pinus yang pohonnya tinggi lurus tanpa cabang , seolah-olah diatur dijajar rapi, tajuknya meruncing ke atas seperti pohon natal yang kita lihat di Indonesia. Hutan pinus diselingi tanah datar atau berbukit yang hijau, bernuansa bagaikan permadani. Warna hijau  tersebut adalah lapangan rumput  yang  rata terpotong rapi; tak tampak seorangpun bekerja menyabit rumput. Ternyata semuanya dikerjakan dengan mesin pemotong rumput . Di antaranya tampak pohon apel dengan buah2nya yang lebat, hijau kemerahan. Sebagian jatuh ke tanah.
Jalan raya aspal licin yang sudah bersih ini rupanya setiap waktu tertentu dicuci, dipel laksana ngepel lantai rumah; yang mengerjakan adalah mobil bermesin pel. Suatu waktu penulis melihat sendiri, lo jalan sebersih ini masih dipel?.
Rupanya memang itulah budaya orang Jerman yang pembersih, sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan hidup. Di rumah2 penduduk  di sudut halaman ada beberapa  tong sampah besar; satu untuk sampah dapur, satu untuk sampah kertas dan satu lagi untuk sampah plastik, serta sampah botol dan kaleng. Di beberapa kota sampah tersebut di daur ulang, antara lain untuk pupuk yang dijual murah kepada penduduk
                                                                
                                                         2.
setempat.. Tak heran tanamannya subur. Memang pada waktu summer penduduk nya memanfaatkan kesempatan untuk bertanam sayur mayur dan bunga. Di belakang rumah penduduk biasanya ada semak2 hutan kecil , ada jalan untuk jogging atau bersepeda. Kadang2 ada sungai yang airnya jernih, ikan tampak berseliweran,  ada bebek atau angsa berenang bahagia tak ada yang mengganggu. Penduduk tidak boleh memancing di sungai tanpa izin khusus. Demikian pula orang tidak boleh menebang pohon tanpa izin kalau ada izinpun memenuhi peraturan lain , misalnya berapa pohon yang akan di tebang dan di mana lokasinya, menebang tak boleh tandas sampai akar , harus meninggalkan batang yang diharapkn pohon akan tumbuh lagi . Di hutan terdapat beberapa jenis jamur liar yang besarnya se piring teh, warnanya hitam, tetapi bila sudah dimasak untuk saus steak, lezat sekali.
Pada suatu hari penulis berjalan-jalan bertemu sekelompok babi hutan yang dikandangkan dan disebelahnya kandang rusa, Seorang pemuda membawa sekarung buah apel dan melemparkan buah2 untuk makanan binatang.. Binatang2 itu milik Anda? Saya bertanya .jawabnya: “No”. Setelah buah apel habis pemuda tersebut pergi mengendarai motornya. Kok mau capek2 mungut  buah apel yang jadi sampah  untuk diberikan kepada binatang yang bukan miliknya, Termangu mangu saya melihatnya
. Kalau kita berjalan-jalan di mal atau tempat wisata , ada orang yang tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu, dengan sendirinya dipungut kembali bahkan kalau itu cairan di lap.
Arsitektur tradisional di Jerman, unik. Dari luar dindingnya seolah digambar garis2 horizontal vertical dan diagonal sebagai dekorasi. Padahal garis-garis tersebut adalah balok-balok kayu untuk penguat konstruksi, karena dindingnya dibuat dari campuran jerami dan tanah lempung  Namun rumah2 tradisional ini sudah jarang, beberapa kami lihat di Frammersbach yang berumur ratusan tahun dan   dilestarikan.
Biasanya .rumah-rumah di Frammersbach,  berjajar di jalan beraspal atau di gang, hampir semuanya bertingkat dua atau  tiga dengan jendela-jendela kaca yng dihiasi tirai
                                                                   3.   
 berenda, di depannya berjajar pot bunga warna warni. Atapnya berbentuk pelana di sana sini tampak lempengan-lempengan alat penangkap panas matahari untuk memenuhi kebutuhan energy listrik.dan pemanas air dan ruangan.  Di lantai bawah rumah digunakan untuk service, untuk menyimpan  mesin pemanas, mesin cuci pakaian, peralatan pertukangan dan berkebun, serta gudang penyimpan makanan tahan lama seperti makanan dan minuman kaleng, persediaan untuk musim dingin. Lantai dua untuk dapur, ruang makan, ruang keluarga, ruang kerja atau lainnya. Lantai tiga untuk ruang-ruang tidur. Di bawah atap atau kelder dimanfaatkan untuk menjemur pakaian.
Interior rumah di kota ini pada umumnya  terasa homy dan akrab. Biasanya pada ruang keluarga ada seperangkat sofa  berlapis kulit, dengan pesawat TV dan pernak pernik koleksi benda2 seni dan kerajinan, karpet tebal bernuansa modern atau klasik. Furnitur banyak dibuat dari kayu cemara atau jati Belanda, juga lantai rumah beberapa bagian dari parket kayu
Dapur mereka tungku memasaknya tanpa api, tetapi pemanas elektrik, ada keran air panas , ada mesin cuci piring, tentu lemari es besar, mesin pemotong roti atau bahan lain, ada mesin coffee maker, ada perebus telur dan lain-lain . Peralatan makan dan minum dari kualitas yang bagus.
Biasanya mereka sarapan dengan roti, daging atau selai manis, juice, teh, kopi, susu. Di dapur , biasanya ada meja makan yang  juga untuk tempat ngobrol, bermain kartu atau permainan bersama tua dan muda. Makan siang baru makan lengkap di kamar makan khusus;  ada steak atau daging olahan lain ada roti atau pasta atau kentang dan salad dari sayuran mentah. Penutupnya es krim atau buah atau cake manis. Makan malam suka2 , anak-anak mau makan jogurt, atau es krim atau kue kue atau pudding, sesukanya tidak harus roti .
Kamar tidurnya berselimut bed cover yang hangat, karena di kota ini walaupun summer udara di malam hari dingin. Di bawah 20” C. Kamar mandi mereka selalu ada kloset,  bidet dan kloset khusus pria. Rata2 orang masuk rumah melepaskan sepatu , walau
                                                                4.
 sepatu tak akan ada lumpurnya kalau tidak baru berkebun. Budaya bersih ini rupanya sudah mengakar bagi orang Jerman
Kehidupan sosial penduduk Frammersbach juga baik. Mereka sangat akrab dengan keluarga , suka berkumpul untuk merayakan ulang tahun, teristimewa untuk gadis usia 18 tahun diadakan pesta yang menandai mereka menginjak dewasa.
Hampir semua rumah di kota kecil ini mempunyai gazebo atau tenda di halaman rumahnya untuk kumpul2 keluarga dan memasak daging panggang barbeque. Yang memasak laki laki tuan rumah, istrinya menyediakan salad dan kue tart dan roti, pasta atau kentang . Selalu ada keju . minumannya bir dengan gelas tinggi, atau paling tidak sparkling water; air yang diberi soda. Yang tidak suka sparkling water tapi ingin minum air ya mengambil sendiri dari keran. Di kota ini air keran darii kamar mandipun aman untuk di konsumsi
 Penulis sempat menghadiri upacara pemakaman. Penduduk Frammersbach mayoritas beragama Katolik. Namun gereja mereka mengizinkan jenazah di kremasi. Uniknya setelah menjadi abu ditempatkan di guci, dan guci ini melalui upacara dan penghormatan ditanam di bawah pohon di hutan. Di sekeliling sebuah pohon ditanam guci-guci jenazah dan nama mereka di tuliskan di pohon tersebut. Dalam upacara pemakaman yang dianggap sakral ini tak boleh ada dokumentasi berupa foto, video dan lain –lain. Tamu sanak keluarga berdiri mengelilingi tempat upacara mengenakan pakaian resmi hitam dan putih.. Setelah upacara pemakaman selesai,  tuan rumah yang baru kemalangan , mengundang sanak keluarga berkumpul lagi untuk makan2 di sebuah restoran. Roti dan irisan aneka daging dan keju ; itu itu makanan utama orang Jerman.
Jerman sebuah Negara yang kaya, penduduknya boleh dibilang makmur atau sejahtera. Di kota kecil ini ada sebuah apotik yang lengkap, menjual alat2 untuk orang tua seperti tongkat, kursi roda dan lain2. Orang sakit berobat tidak bayar karena dokter mendapat gaji tetap dari pemerintah daerah yang dananya diambil dari asuransi kesehtan yang setiap karyawan harus membayar 14% dari gaji mereka. Kalau seorang
                                                           5.
pegawai kehilangan pekerjaan, pemerintah akan menyumbang  60 %. dari gaji terakhir dia terima sewaktu bekerja; jumlah ini biasanya cukup untuk hidup sederhana ukuran normal.
 Sekolah gratis kecuali Taman kanak- kanak dan perguruan tinggi harus membayar yang jumlahnya tidak besar dan terjangkau untuk setiap keluarga. Biasanya anak sesudah 18 atau 19 tahun ingin mandiri. Mereka memilih sekolah keakhlian khusus yang biasanya dilakukan berseling dengan bekerja sesuai dengan bidang yang dia pelajari. Karena itu begitu sekolah selesai dia juga sudah berpengalaman bekerja.
Makanan pokok orang Jerman adalah daging; di kota Frammersbach ada toko daging khusus, dijual aneka daging segar dan olahan, termasuk daging rusa. Juga ada beberapa  supermarket besar dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan penduduk, dijual aneka buah dan sayur. Keju dan lain-lain  Untuk  apel saja,  ada 12 jenis apel yang dujual. Di kota ini seperti pada umumnya kota2 lain di Jerman , ada Rathaus, yang disekitarnya pasti ada café atau restoran, ada tempat terbuka seperti alun-alun dengan kolam air mancur,.ada gereja, ada kolam renang dan vasilitas olah raga. Uniknya vasilitas olah raga  ini di pinggir hutan seperti tempat piknik. Berjajar mobil caravan , ada lapangan writch ball, tempat seluruh keluarga bermain. Sekitar 15 km dari Frammersbach ada hutan outbound sangat lengkap. Dengan aneka mainan tantangan seperti  fire fox untuk remaja dan dewasa. Syaratnya hanya satu; tinggi badan minimal 125 cm, dan membayar alat2 pengaman. Summer, rupanya anak-anak, remaja dan orang dewasa tak mau melewatkan musim yang sangat dinikmati ini untuk bermain bersantai, berwisata ke alam terbuka.
Inilah sepintas POTRET sebuah desa di satu Negara maju dan kaya.

1 komentar: