BAYANGAN
Tak pernah muncul dialam terang, selalu berada di remang-remang. Seperti burung merak yang cantik "Rasamu", hidup sempurna bagai di dalam nirwana ..sungguh menakjubkan,.! wajahmu hitam ataukah putih? coba kau keluar di siang hari, agar sang mentari memantulkan sinarnya dan memperlihatkan sosokmu yang nyata. Seperti burung merak "Rasamu", berbulu indah dan cantik, seluruh alam senantiasa tertarik. Seperti burung merpati "Rasamu" berbulu putih berperingai lembut sebagai lambang cinta suci dan setia, tiada pernah ternoda dalam dunia kau tunjukkan alam surga dan semua terpesona.
Dan ketika halilintar menggelagar sepanjang siang dan malam, hujan berhari-hari terus menerus datang,..seakan menutup semua makluk dalam mencari penghidupan, gelap sunyi dan sepi,..air menggenang di sana-sini,...hingga hujan lelah sendiri,..banjir membawa mahluk-mahluk terapung tak bernyawa,..hingga tersingkir di padang pasir, menjadi bangkai..! tak tahan akan rasa lapar sebuah bayangan bergegas datang, sosok bayangan lupa bahwa itu hari siang,..sepasang mata yang sendiri mampu melihatmu, tengah lahab memakan bangkai,..rupanya sosok bayangan itu adalah burung gagak hitam yang tengah kelaparan....!
Senin, 15 September 2014
HUJAN
Jatuh begitu saja, hanya memberikan sedikit tanda warna gelap di langit, kadang hujan bisa datang begitu saja meski bukan musimnya. Namun hujan di musim kemarau yang turun sesaat mampu mendatangkan bias warna yang indah,..yang membuat balita-balita berseri berlari-lari lalu mendedangkan lagu "Pelangi-Pelangi". Wajah-wajah dewasa yang lelah silakan memaki di setiap musim hujan yang banjir dan musim kemarau yang kering,..tak pernah ada rasa syukur dalam diri hanya bisa memandang dan memungut makna negative dari sebuah arti hujan...! mari belajar pada balita, yang mampu memaknai rasa syukur atas segala yang di limpahkan oleh Sang Maha Pengatur.
Jatuh begitu saja, hanya memberikan sedikit tanda warna gelap di langit, kadang hujan bisa datang begitu saja meski bukan musimnya. Namun hujan di musim kemarau yang turun sesaat mampu mendatangkan bias warna yang indah,..yang membuat balita-balita berseri berlari-lari lalu mendedangkan lagu "Pelangi-Pelangi". Wajah-wajah dewasa yang lelah silakan memaki di setiap musim hujan yang banjir dan musim kemarau yang kering,..tak pernah ada rasa syukur dalam diri hanya bisa memandang dan memungut makna negative dari sebuah arti hujan...! mari belajar pada balita, yang mampu memaknai rasa syukur atas segala yang di limpahkan oleh Sang Maha Pengatur.
Langganan:
Postingan (Atom)